Ilustrasi gunung yang menyeramkan kala malam hari Foto Shutter StockJurit malam, banyak dari kita pernah melakukannya dengan terpaksa, dan mengalami kejadian mengerikan di acara dan Malik, akan cerita tentang pengalaman mereka di acara jurit malam di salah satu kaki pegunungan di Bogor, tahun 1997. Baca di sini, di Briistory..Gak, sama sekali aku gak berani untuk menatap ke depan, gak berani melihat sekeliling, pandangan tetap dan terus aku arahkan ke bawah, hanya melihat jalan setapak yang sedang kami lewati.“Pocongnya masih ada Do, masih berdiri di bawah pohon.” Begitu Malik bilang sambil menangis pelan.“Udah Lik, jangan lo lihat terus. Jangan lihat lagi.” Jawabku terus menyusuri jalan setapak ini, jalan setapak tanah yang semakin licin karena tumpahan air hujan yang terus turun rindang memenuhi hampir seluruh ruang hutan yang sedang kami coba untuk dedaunan bertepuk satu dengan lain karena bergoyang ditimpa tetesan air hujan, bukan karena angin, semakin menambah mencekam dan Malik masih dalam perjalanan menuju pos empat, sungguh perjalanan yang teramat panjang, ketakutan terus menyeruak memenuhi isi jiwa dan pikiran.“Aldo, gw udah gak kuat lagi, gw capek banget Do.” Sekali lagi malik berkata dengan gemetar.“Sedikit lagi, kita harus kuat, gak bisa berhenti di tempat kayak gini.” Jawabku.“Pocongnya masih ada Do..”Bau kentang rebus sama-samar terus tercium sejak tadi, tercium di antara bau tanah yang tersiram hujan. Siapa yang merebus kentang di tengah hutan pada tengah malam seperti ini?Entah apa yang ada di dalam pikiran, detik berikutnya aku malah melirik ke tempat di mana pocong itu Malik bilang, pocong masih berdiri di bawah pohon yang jaraknya hanya beberapa meter dari posisi kami sedang kain putih kusam, ada ikatan di beberapa tempat di bagian tubuh, sehingga bentuknya terlihat jadi semakin mempercepat langkah, semakin cepat melangkah, hingga nyaris berlari, ketika beberapa saat berikutnya pocong itu seperti bergerak genggam tangan Malik erat-erat, menariknya dengan paksa agar mempercepat langkah juga. Tangisan Malik makin terdengar, nyaris berteriak ketika sadar kalau pocong semakin dekat dan untunglah, langkah kaki kami ternyata lebih cepat dari gerakan pocong. Pelan tapi pasti, sosok pocong menghilang dari pandangan, di belakang.“Kalian lama sekali? Dari mana aja? Jalan-jalan ke mana dulu?” Ucap salah satu kakak pembina yang baru belakangan aku tahu kalau namanya Rendy.“Kalian tahu gak kalau hutan ini angker? Banyak penunggunya, kalian malah jalan santai. Udah jam berapa iniiiiii..!!”Kakak pembina satu lagi membentak kami setengah berteriak.“Maaf Kak, kami tadi ketakutan, berlari gak tentu arah, akhirnya kesasar.” Aku memberanikan diri untuk menjawab.“K..kkk..kaa..mii, kami lihat pocong Kak.” Malik menjawab sambil menangis pelan.“Aaahh, baru lihat pocong udah nangis, jangan manjaaa!!” Teriak kakak pembina lagi. Suaranya menggema kencang memecah sepi ada yang bisa kami lakukan selain diam dan menuruti apa yang diperintahkan oleh dua kakak senior kami diberi pertanyaan dari banyak materi yang sudah kami dapatkan sebelumnya, beberapa bisa kami jawab, beberapa gak terjawab yang berakibat hukuman push-up atau hukuman fisik dan bathin, kami kerahkan tenaga yang masih tersisa untuk terus mengikuti perintah kakak senior di pos empat akhirnya, ada suara langkah dari beberapa orang terdengar mendekat dari terdengar teriakan seperti itu, teriakan salam peserta kalau bertemu dengan kakak senior. Ternyata kelompok berikutnya sampai juga di pos dan Malik sedikit bernapas lega, karena setelah itu kami dipersilakan untuk beristirahat sejenak, sebelum melanjutkan perjalanan menuju pos duduk di bawah pohon, bersandar di batang besarnya.“Gw gak kuat lagi Do, takut.” Malik bicara seperti itu dengan tatapan kosong dengan suara datar.“Tapi kita harus lulus dari jurit malam ini, ini kan salah satu syarat kelulusan. Ayolah, tinggal satu pos lagi, setelah itu selesai semuanya.” Aku terus coba membangkitkan semangat Malik yang sudah nyaris SMUN 1997, kami sedang melaksanakan kegiatan ini, Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa. Sebagian murid kelas satu harus mengikutinya, gak bisa satu bagian kegiatannya adalah acara jurit malam, acara inilah yang sedang kami malam diselenggarakan oleh ekskul Pramuka. Kegiatan dilangsungkan di salah satu kaki gunung di wilayah gunung yang tahun 1990-an masih pedalaman, sebagian besar wilayahnya adalah hutan rindang dengan pepohonan tinggi besar menjulang, masih pegunungan dan hutan, konturnya naik turun mengikuti perbukitan. Gak ada jalan beraspal, semua rentang permukaan masih tanah, akan menjadi licin apabila disiram air ini cukup terkenal di Bogor, cukup terkenal juga keangkerannya. Memang sangat cocok untuk dijadikan tempat lokasi jurit malam untuk mengasah nyali dan Aldo, murid kelas satu salah satu SMUN di Jakarta, angkatan 1997, sedang dalam satu bagian acara LDKS, Jurit peserta diharuskan berjalan menyusuri jalan setapak di tengah hutan, untuk menuju pos-pos yang sudah yang kami kunjungi ada lima, masing masing pos jaraknya cukup jauh dan kondisi jalan yang sangat menantang. Dari pos satu ke pos berikutnya semakin gila kondisi dan situasinya, menurutku sangat siswa dibentuk per kelompok, satu kelompok terdiri dari dua orang. Setiap kelompok berjalan satu-satu setiap beberapa puluh menit, gak acara dimulai tadi, para kakak panitia dan pembina sudah mewanti-wanti kepada kami untuk selalu wilayah kaki gunung ini terkenal angker dengan kondisi alam yang masih berbahaya di banyak yang paling aku ingat, omongan dari kakak panitia yang beberapa kali diulang"Ingat ya, kami tidak menyiapkan hantu-hantuan, tidak ada seorang pun dari panitia dan pembina yang menyamar jadi hantu untuk menakut-nakuti nanti di tengah kegiatan kalian melihat pocong, kuntilanak, atau teman-temannya, dapat dipastikan kalau itu adalah hantu beneran, bukan bohongan."Begitu kalimat yang aku ah masa sih mereka gak menyiapkan apa-apa untuk menakut-nakuti kami, sepertinya gak mungkin. Itu pemikiranku, pada pikiranku berubah ketika aku dan Malik mulai dalam perjalanan menuju pos dua, pos tiga, dan pos empat tempat kami sedang istirahat kami, kalau penampakan-penampakan yang kami lihat tadi adalah memang kakak panitia yang menyamar jadi hantu, berarti mereka melakukannya dengan sempurna, kami sampai ketakutan Back, aku akan bercerita ketika kami dalam perjalanan menuju pos dua..Masih jam 10, malam masih terbilang sore, langkah kami masih mantap menjalani tugas dan aktivitas Jurit malam yang baru saja dimulai."Do, kayanya mendung tuh ya, gak kliatan bintang sama sekali." Suara Malik membuyarkan lamunanku yang baru saja dimulai."Iya lik, moga aja gak ujan ya, kusut dah kalo ujan beneran." Jawabku sambil menatap kata Malik, langit kusam tanpa bintang, entah ada bulan atau nggak di balik gelayut awan, yang pasti warna angkasa menambah seram yang aku bilang tadi, langkah kali kami masih mantap melangkah menyusuri jalan setepak sempit yang sesekali tertutup lebih dari 20 menit lamanya kami berjalan menuju pos ketika pengarahan, kakak pembina bilang kalau masing-masing pos berjarak kira-kira 30 menit lamanya berjalan kaki. Jadi, aku dan malik pikir, sebentar lagi kami akan sampai di pos dua, seharusnya yang berjalan di depan, tiba-tiba merasakan kalau tangan Malik menarik baju bagian belakangku."Do, ada orang." Begitu kata Malik, sambil memberi kode untuk memperlambat langkah."Mana Lik? emang di depan udah pos dua ya?""Itu Do, berdiri di bawah pohon." Malik menunjuk ke arah coba menajamkan pandangan ke tempat yang Malik maksud. Kami tetap maju melangkah walau perlahan, membuat semakin dekat ke tempat di mana Malik bilang ada sudah beberapa belas meter kami melangkah, akhirnya aku dapat melihat kalau benar ada orang. Kami belum terlalu dekat berjarak dengan sosok itu, tapi aku dapat melihatnya cukup di bawah pohon, di pinggir jalan setapak yang akan kami lalui, orang itu berdiri dengan tegap sempurna, postur istirahat di tempat. Dia menghadap ke arah selatan, sementara kami berjalan menuju ke barat, jadi kami melihat dia dari jarak kami hanya tinggal beberapa meter saja, barulah aku dapat melihat sejelas-jelasnya tampilan sosok laki-laki, masih muda, sepertinya SMU juga sama seperti kami namun mungkin satu atau dua tahun di pramuka lengkap, mengenakan topi pramuka, kacu, dan tangan kananya memegang bambu panjang yang berdiri tepat di sampingnya.“Kayaknya kakak panitia Do, kita permisi aja.” Begitu kaya Malik sambil terus berjalan sampai akhirnya harue melintas tepat di depan sosok yang kami pikir adalah kakak panitia yang sedang bertugas.“LDKS 1997!” Setengah berteriak, aku dan malik memberi salam tanda kegiatan.“Permisi Kak, kami mau lewat,” Aku panitia itu tetap diam bergeming, posisinya gak berubah, tegap beristirahat di tempat, pandangan lurus ke depan, sama sekali gak menatap ada perubahan, walaupun gak mengucapkan sepatah kata pun tapi wajahnya tersenyum, senyum menyeringai tanpa ekspresi, wajahnya pucat seperti orang sangat detik lamanya aku dan Malik kikuk sambil diam berdiri di hadapannya, bingung harus berbuat apa, serba salah, sementara kakak panitia itu tetap pada itu, aku berpikir, kalau memang dia ditugaskan untuk menakut-nakuti kami, tugasnya berhasil, karena aku dan Malik mulai merasa ketakutan, mulai merasakan kejanggalan.“Ayok jalan aja Lik, kayaknya ini bukan pos dua.” Aku bilang menjawab apa-apa, Malik langsung melangkah, aku mengikuti langkahnya yang terburu-buru.“Permisi Kak.” Sekali lagi aku mengucap dia gak bergerak sama sekali, posturnya tetap seperti itu dengan wajah tersenyum dan Malik terus berjalan kami jauh pergi meninggalkan, aku sebentar melirik ke belakang. Gak ada perubahan, posisi kakak panitia itu belum berubah, dia tetap berdiri pada 10 menit kemudian, kami sampai juga di pos dua. Ada beberapa kakak panitia yang menunggu pos sini, kami diberi tugas dan pekerjaan yang belum terlalu melelahkan, semua dapat kami selesaikan dengan baik, setelah itu kakak panitia mempersilakan kami untuk beristirahat ketika kami tengah beristirahat, kelompok berikutnya berdatangan, sehingga pos dua jadi gak terlalu sepi masih penasaran dengan kakak Pembina yang tadi berdiri sendirian di bawah pohon sebelum kami sampai di pos dua, makanya aku menanyakan hal itu kepada teman dari kelompok yang datang setelah kami.“Eh, lima atau 10 menit sebelum sampe di sini, lo berdua ketemu kakak Pembina gak? Berdiri di bawah pohon sendiran, ditegor diem aja tapi senyum, liat gak?” Tanyaku.“Kakak Pembina? Gak ada ah, kami gak ketemu siapa-siapa. Sekalinya ketemu orang ya di pos satu dan pos dua ini, di antaranya gak ada orang.” Jawab teman itu aku dan Malik saling bertatapan, mungkin memang kakak Panitia, tapi sedang terpisah dari kelompoknya, pikir aku dan Malik. Tapi setelah aku perhatikan lagi, ternyata di pos dua gak ada kakak Pembina yang berdiri sendirian tadi, wajahnya mereka jelas-jelas berbeda.“Aldo, Malik, cukup istirahatnya. Kalian sekarang jalan ke pos tiga. Lebih hati-hati lagi, walaupun jaraknya dekat tapi kondisi jalan menanjak terus. Berdoa dulu sebelum jalan, semoga selamat sampai pos tiga.” Begitu kata salah satu kakak Pembina,Aku dan Malik langsung berdiri dari duduk, berdoa sebentar, lalu kami melanjutkan perjalanan menuju pos kata Kakak Pembina di pos dua tadi, jalur menuju pos tiga cukup manantang, lebih banyak menanjak walau jalan setapaknya lebih sekeliling tetap sama, pepohonan rindang memenuhi ruang hutan yang gelap gulita tanpa cahaya, hanya lampu senter di tanganku yang menembus kelam, memberi jalan mata untuk melihat lebih jauh ke kejauhan, kami mendengar suara air terjun yang bergemuruh pelan, gunung ini memang cukup banyak memiliki air terjun indah di beberapa sudutnya.“Do, gw capek, jalannya nanjak, pelan-pelan dulu Do.”Malik yang berjalan di belakang berucap dengan napas ngos-ngosan.“Iya.” Jawabku pendek sambil memperlambat benar, jalan menanjak yang tengah kami lalui ini cukup konstan, sama sekali gak ada kontur datar atau menurun untuk beristirahat sejenak, terus aja menanjak.“Do, istirahat aja deh sebentar ya. Gw gak kuat nih, jalannya nanjak terus.”Gak tega aku melihat Malik, badan besarnya terlihat lelah, pakaian pramukanya basah bermandi keringat. Akhirnya kami berhenti untuk istirahat jangkrik dan binatang malam mulai terdengar bersahutan, sementara pepohonan rindang tetap diam gak kami berhenti ini agak tinggi posisinya, sehingga aku dapat melihat jalanan di belakang, jalan menurun yang sudah kami lewati sebelumnya. Tapi ya itu, hanya gelap aja yang melihat sekeliling, sambil mengarahkan lampu senter, coba memperhatikan sekitar. Gelapnya malam di kaki gunung itu, mulai sedikit menggoyahkan nyali, sepinya seperti memperhatikan kami yang tengah berdiri, sendiri.“Yuk jalan lagi Lik, agak mulai ngeri, merinding gw.” Aku berbisik ke Malik.“Iya Do, kok agak serem ya. Ayok jalan deh.”Lalu kami mulai melangkahkan kaki.“Sebentar Do,” Malik memegang lenganku, menahan aku supaya berhenti berjalan.“Lo denger gak?” Malik bilang begitu.“Ada suara Do, kayak suara langkah orang jalan.”Lalu aku diam dan menajamkan pendengaran,Benar! Ternyata terdengar ada suara di sangat samar, hampir-hampir gak terdengar, tapi yang pasti suara itu berasal dari belakang, dari jalan yang sudah kami lewati sebelumnya, jalan yang posisinya berada di bawah, sementara kami sudah agak di lama suara itu semakin jelas, sementara itu aku terus mencari sumbernya, lampu senter ku arahkan cahayanya ke tempat yang kami curigai sebagai asal suara.“Brek, brek, brek, brek,” Kira-kira seperti itu suara langkah kaki yang sedang berbaris, seperti ada kelompok orang yang sedang berjalan semakin jelas, semakin yakin kalau itu memang suara orang yang sedang berjalan berbaris, dan mereka sedang berjalan menuju ke arah tempat kami sedang saja, akhirnya cahaya lampu senterku menangkap objek yang sepertinya merupakan sumber suara “Brek, brek, brek, brek,” belum terlalu jelas, tapi lama kelamaan menjadi semakin jelas karena jarak kami semakin ternyata benar, aku dan Malik melihat ada tiga orang yang sedang berbaris memanjang ke belakang, berjalan cukup cepat di kondisi jalan kami kompak bergerak ke pinggir, ke sisi jalan setapak, dengan maksud memberi jalan kepada tiga orang ini untuk mendahului, karena mereka berjalan cukup cepat, melangkah gak kelihatan lelah.“Brek, brek, brek, brek,” Mereka terus melangkah mendekat, semakin dan Malik hanya diam sambil terus orang-orang ini? Kelompok peserta LDKS sama seperti kami kah? Ah tapi bukan, karena perkelompok hanya dua orang, sedangkan mereka kakak Pembina kah? Mungkin saja, tapi beberapa belas detik kemudian kami akan sadar kalau mereka jelas-jelas bukan kakak orang berseragam pramuka lengkap, dengan masing-masing tangan kanannya memegang tongkat bambu akhirnya mereka hanya tinggal beberapa meter saja dari tempat kami yang pertama, ternyata kami kenal sosok yang berjalan paling depan, kami yakin kalau ini adalah sosok yang sama dengan yang kami lihat sedang berdiri sendiran di bawah pohon sebelum pos dua tadi. Kami yakin itu, kami masih sangat hapal wajahnya, gesturnya, dia masih kelihatan tersenyum tanpa ekspresi, sembil terus berjalan melangkahkan di belakangnya ada dua orang dengan penampilan sama, berpakaian pramuka lengkap dengan topi dan sebentar, adaketerkejutan kami yang yang akan membuat kami ketakutan amat sangat..Setelah mereka benar-benar sudah berada di hadapan, secara sadar dan sangat jelas, kami melihat kalau ternyata sosok yang berjalan paling belakang gak mengenakan topi pramuka, seperti dua teman di depannya, tapi tetap mengenakan seragam pramuka gak kenapa sosok yang berjalan paling belakang itu gak mengenakan topi? Dia gak memakai topi karena gak memiliki kepala, dia berjalan berbaris di belakang tanpa pramuka berjalan tanpa kepala..Malik langsung jatuh terduduk di samping ku berdiri, sementara aku diam sambil terus lemas, tulang-tulang rasanya seperti lepas dari engselnya, jantung seperti berhenti berdetak melihat semua sosok menyeramkan itu terus saja berjalan, berbaris dalam kegelapan, berjalan tanpa jeda dan lelah di jalan yang terus memperhatikan sampai akhirnya mereka hilang di dalam gelap.“Gimana Lik? Lanjut jalan aja? Apa mau balik lagi ke pos dua?” Tanyaku ketika sudah mulai bisa bernapas teratur.“Lanjut aja Do, harusnya sih pos tiga gak jauh lagi. Tapi pelan-pelan aja ya, gw gak mau ketemu pramuka baris yang tadi lewat.” Malik menjawab nyaris pada akhirnya kami memberanikan diri untuk melangkah terus melanjutkan di sisa perjalanan menuju pos tiga kami gak bertemu lagi dengan pramuka tanpa kepala itu lagi, untuk sementara kami bisa bernapas lega.“Ini gunung terkenal angker, bisa jadi yang kalian lihat itu benar adanya. Tapi ini bagus untuk mental kalian, gak boleh takut sama hantu, jangan manja.”Begitu kata salah satu kakak senior penunggu pos tiga, ketika kami menceritakan kejadian yang baru saja kami ya sudahlah, yang penting kami sudah selesai melaksanakan tugas di pos tiga, lagi-lagi kami dikasih kesempatan untuk istirahat sebentar sebelum perjalanan menuju pos perjalanan dari pos tiga menuju pos empat, kami gak bertemu lagi dengan barisan pramuka yang salah satunya tanpa kepala yang sudah aku ceritakan di awal tadi, kami malah mendapatkan teror yang lain, kami melihat penampakan pocong. Pocong yang teramat sangat mengerikan, menguras nyali, meremukkan mental dan bathin. Kami ketakutan, di batas yang paling maksimal.“Gw gak kuat lagi Do, takut.” Malik bicara seperti itu dengan tatapan kosong dengan suara datar.“Tapi kita harus lulus dari jurit malam ini, ini kan salah satu syarat kelulusan. Ayolah, tinggal satu pos lagi, setelah itu selesai semuanya.” Aku terus coba membangkitkan semangat Malik yang sudah nyaris kelelahan kami duduk, entah apa lagi yang akan kami temui nanti di parjalanan menuju pos yang biasanya pemberani, kali ini merasakan pengalaman yang sepertinya memberikan arti lain dari kata “takut”. Nyaliku bergetar hebat, mentalku goyah, tapi walaupun begitu kami harus tetap maju, harus menyelesaikan jurit malam ini.“Aldo, Malik, cukup istirahatnya. Ayok kalian jalan ke pos lima, pos terakhir.” Salah satu kakak Pembina memberi kami kami berdiri dan mulai berjalan lagi, menuju pos lima, pos jalan menuju pos lima ini lebih banyak menurun, walau sesekali ada sedikit tanjakan. Memang sepertinya kami menuju kaki gunung yang paling rendah, menuju perkemahan tempat kami jam pada jam tangan sudah menunjuk ke arah pukul satu lewat tengah yang turun sejak pos empat tadi tiba-tiba berhenti, menyisakan becek di jalan menurun dan menjadikannya licin, kami harus hati-hati berjalan jangan sampai lepas dari pos empat tadi, aku dan Malik lebih banyak diam, sama-sama konsentrasi memperhatikan jalan, mungkin juga sama-sama masih trauma dengan dua kejadian di belakang tadi, sungguh kami masih masih sangat ketakutan..Kira-kira sudah lima belas menit lamanya kami meninggalkan pos empat, lima belas menit yang terasa seperti berjam-jam heningnya gelap hutan, perlahan semilir angin terdengar datang bertiup, menggerakkan pepohonan, membuatnya bergerak melambai walau masih gak jangkrik dan binatang hutan lain, yang tadinya cukup ramai bersahutan, perlahan menghilang, menyisakan sepi yang teramat sangat, hanya hembusan angin yang jadi iringan titik ini kami mulai ketakutan lagi, mulai merasakan kejanggalan lagi, karena sepinya beda, heningnya mencekam.“Do, cepetan Do. Buruan.”Malik yang lagi-lagi berjalan di belakang, bilang begitu, sambil tangannya mendorong tubuhku, memaksaku untuk berjalan lebih cepat menuruti omongannya, lalu melangkahkan kaki lebih cepat di atas jalan setapak yang masih licin akibat hujan.“Ada apa Lik” Tanyaku setengah berbisik.“Jangan nengok ke belakang, ada pramuka yang gak ada kepalanya.” Malik bilang begitu dengan suara Malik bilang begitu aku semakin cepat rasa penasaran mengalahkan segalanya, akhirnya aku nekat untuk menoleh ke di belakang kami ada sosok beseragam pramuka berjalan tanpa kepala, dia terus tak berkepala itu kali ini berjalan tanpa suara, kali ini berjalan sendirian..Kami ketakutan, lalu mulai panik!Kemudian Malik mendahuluiku sambil berlari, “Do lari do, gw takut.” Dia bilang begitu sambil menangis aku jadi ikut berlari di belakang Malik. Sekali lagi aku melirik ke belakang, ternyata sosok pramuka tanpa kepala itu masih saja mengikuti..Kami sangat ketakutan, lampu senter yang tadinya ada di genggaman tiba-tiba terlepas, setelahnya semua menjadi berlari di dalam gelapnya hutan, keluar dari jalan setapak. Berlari ketakutan gak tentu akhirnya aku terjatuh karena kaki tersandung itu aku gak ingat apa-apa lagi.“Do, lo udah bangun? gak apa-apa?”Suara Malik terdengar kami sudah ada di dalam tenda. Aku terbaring di dalam sleeping bag.“Jam berapa ini lik? Kita di mana ini?” Tanyaku.“Sekarang udah jam empat Do. Di basecamp, di pos lima. Tadi kita sama-sama pingsan di deket sini, ditemuin sama team penyapu, hehe.” Begitu penjelasan kami baik-baik saja, hanya ada sedikit luka lecet dan memar akibat terjatuh pengalaman jurit malam yang sangat ke gw lagi ya, Brii..Cukup sekian jalan-jalan jurit malam ini, sampai jumpa dengan cerita gw sehat, supaya bisa terus merinding bareng.Beritadan foto terbaru jurit malam - Bekas Gigitan Korban Jadi Petunjuk Polisi Ungkap Kasus Pencabulan di Pulau Tidung Latihan dasar kepemimpinan siswa atau ldks ini dilaksanakan oleh osis smp dharma putra pada tanggal 25-27 oktober 2015 ldks ini bertujuan untuk melatiha rasa disiplin siswa tanggung jawab siswa dan kepemimpinan siswa, contoh yang mencerminkan sikap disiplin siswa adalah datang kesekolah tepat waktu,mengenakan baju dengan rapi, dan contoh yang mencerminkan sikap tanggung jawab adalah mengerjakan pr dirumah, dan contoh sikap kepemimpiman adalah memberikan contoh yang benar kepada anggotanya Ldks smp dharma putra diadakan di smkn2 sepatan disana kita bertemu dengan teman baru orang baru dan suasana baruu sekolah disana sangat luas untuk hari pertama kegiatannya adalah upacara pembukaan arahan malam dan materi malam untuk hari kedua kegiatannya adalah haiking, haiking kita melewati rumah-rumah warga, warga disana sangat ramah dan baik-baik kita mempunyai 5 pos yang harus peserta lewati yang pertama pos pu-pk yaitu pos yg mengetest tentang pengetahuan umum dan pengetahuan kepramukaan peserta pos yang kedua adalah pos kim, kim adalah ketajaman indra manusia disini peserta diuji ke-6 indranya pos ketiga adalah pos pbb mereka dilatih barisberbarisnya pos yang keempat adalah pos kepemimpinan disini mereka dilatih untuk menjadi seorang pemimpin yang bertanggung jawab dan yang terakhir adalah pos game disini mereka diajak untuk bermain game yg dilatih adalah kekompakan anggota satu dengan anggota lainnya, setelah pos mereka semua selesai mereka kembali ke sekolah untuk materi selanjutnya yaitu pbb, setelah materi pbb selesai mereka dipersilahakan untuk istirahat mandi dan masak, setelah semua selesaii malamnya kita mengadakan api unggun, ada yang melakukan pertunjukan ada yang bernyanyi dan bermain alat musik setelah selesai api unggun mereka smua dipersilahkan untuk beristirahat,sekitar jam mereka smua dibangun kan untuk jurit malam jurit malam kita mempunyai 3 pos yaitu pos keagamaan pos kepemimpinan dan pos ulang materi setelah semua selesai pos semua regu diberikan pengarahan pagi setelah selesai pengarahan mereka sarapan dan setelah sarapan mereka upacara penutupan dan membersih kan tenda dan bersiap untuk pulang. KegiatanJURIT MALAM dilakukan setelah kegiatan MOTIVASI sekitar jam 00.00 wib ditempat Cansebu resort Bogor jawa baratLDKS SERU SMPN 29 JAKARTAJAYA JAYAJAYA
Ananda semua, perlu ananda ketahui bahwa salah satu bagian dari kegiatan LDKS ini adalah renungan malam. Dimalam yang sunyi dan dingin ini bapak ingin mengajak ananda untuk merenungi kembali perjalananan kehidupan ini. Sejak ananda dapat membedakan antara yang benar dan yang salah hingga saat ini, renungkan perjalanan kehidupan yang telah ananda lalui, bapak yakin ananda akan menemui perjalanan yang terbaik untuk mengenal diri sendiri dan menjadi pemimpin yang sejati, paling tidak memimpin diri sendiri. Kegiatan LDKS kali ini, telah kita lalui dari tadi pagi dengan penuh semangat, semoga sampai penutupan yang akan dilaksanakan esok hari tetap berjalan dengan lancar dan sukses, dengan harapan dapat menghasilkan generasi penerus/pemimpin-pemimpin yang nantinya dapat menjalankan roda organisasi siswa intra sekolah ke depan. Saat ananda mempersiapkan untuk kegiatan LDKS ini, tentunya tidak lepas dari peran dan keberadaan orang tua ananda sekalian. Ananda bisa berkumpul disini karena do’a dan restu dari orang tua ananda sekalian. Ananda harus akui, bahwa sampai detik ini, ananda sekalian masih bergantung pada orang tua dan masih membutuhkan peran dan sosok orang tua yang selalu mengasihi dan menyayangi serta memberikan support/dukungan. Saat ini, mereka di rumah dan jauh dari kita, tentu bagi kita akan terbesit rasa rindu kepada mereka, begitu pula mungkin mereka juga sedang memendam rasa rindu kepada ananda sekalian. Tapi, apakah ananda sekalian rindu dengan mereka??? Di setiap waktu mereka selalu berdoa agar ananda sekalian diberikan kesehatan dan keselamatan. Apa itu juga ananda sekalian lakukan kepada mereka??? Apakah ananda sekalian mendoakan mereka??? Kita sebagai seorang anak, perlu mengingat kembali atas semua jasa dan pengorbanan orang tua kita, ayah sibuk mencari kerja untuk bisa menafkahi dan membiayai sekolah ananda sekalian, ibupun dengan kasih sayangnya mencurahkan semua tenaganya demi ananda sekalian hingga sampai saat ini. Oleh karena itu, sudah menjadi kewajiban kita untuk menghormati dan menyayangi mereka yang telah merawat dan membesarkan kita dengan penuh kasih sayang. Kalau kita renungi, apa sajakah yang telah ananda perbuat untuk membalas jasa dan pengorbanan kedua orang tua kita, yang telah bersusah payah membesarkan kita??? Membanting tulang sampai bercucuran keringat dengan tidak mempedulikan siang atau malam, hujan dan panas, walau harus pakaian basah kering dibadan, terkadang harus mencucurkan air mata menahan kepedihan menghadapi penderitaan hidup ini, meskipun harus tersenyum ditengah kesedihan disaat kita berada ditengah-tengah mereka, padahal mereka sakit tapi tak pernah dihiraukan kesakitannya, asalkan mereka dapat membiayai, membesarkan dan membuat bahagia anak-anaknya, walaupun harus jiwa yang menjadi taruhannya. Pernahkan ananda rasakan dan terpikirkan akan hal ini??? Cobalah renungkan dan cobalah bayangkan, wajah mereka tatkala menatap ananda, wajah mereka yang selalu memberikan semangat untuk kalian menjadi anak-anak yang bisa membanggakan mereka. Begitu besarnya perjuangan dan pengorbanan mereka, yang mungkin jika kita membalas jasanya tentu tidak akan pernah terhitung. Terutama pada ibu kita, ingatlah ananda sekalian, bahwa berdasarkan hadits rosul menyatakan “Aljannatu tahta aqdaamil ummahaati” yang artinya “surga itu berada dibawah telapak kaki ibu”. Ibu adalah sosok wanita yang sangat tegar dan penuh pengorbanan. Di saat kita masih di dalam kandungan seorang ibu, kita sudah diberi kasih sayang yang sangat begitu besar olehnya. Selama 9 bulan seorang ibu mengandung anaknya tanpa ada rasa pamrih. Dan dengan perjuangan seorang ibu, kita dapat terlahir di dunia ini dengan taruhan hidup atau mati. Setelah kita di lahirkan dan setelah itu ibu juga yang merawat dan membesarkannya dengan ikhlas. Disaat kita menangis di tengah malam ibu bangun dan menimang kita dengan penuh kasih sayang. Disaat kita berlatih berjalan, namun kita terjatuh dan menangis. Apa yang dilakukan ibu? Ia mengendong dan menenangkan kita. Apakah ananda sekalian teringat akan hal itu?, bahkan saat ananda sekalian diajak oleh ibu ananda pergi ke suatu tempat, dan ananda menginginkan sesuatu. Ananda tak pernah perdulikan seberapa uang ibu ananda. Dan ibu pun tak pernah mengeluh, dan tak akan menceritakannya kepada ananda sekalian bahwa ibu ananda uangnya terbatas. Namun ibu tetap membelikan ananda, apa yang ananda minta. Disaat ananda melakukan kesalahan, dan membuat ibu marah kepada ananda. Itu bukan tanda ibu tak sayang, melainkan ibu sangat sayang kepada ananda. Ibu ingin yang terbaik untuk ananda. Ibu ingin ananda tidak berada di jalan yang salah. Masihkah ananda ingat itu semua? Sudahkah ananda berterima kasih kepada ibu ananda? Sudahkah ananda mohon ampun kepada ibu ananda? Sungguh...banyak sekali pengorbanan seorang ibu kepada anaknya. Tetapi mengapa seorang anak yang sudah tumbuh besar dan dewasa tidak mau berbakti kepada ibunya? Apakah mereka merasa dirinya itu tidak lagi membutuhkan seorang ibu yang telah membesarkannya dari kecil? Kasih sayang dan pengorbanan seorang ibu tak akan pernah tergantikan oleh apapun, dan akan ada untuk anaknya selamanya, meskipun anaknya tak berbakti kepadanya. Sungguh sangat besar pengorbanan seorang ibu kepada anaknya maka dari itu kita jangan sampai melukai hati seorang ibu yang telah banyak berkorban untuk kita. Bapak berharap, jika nanti ananda pulang ke rumah agar meminta maaf, berterima kasih dan peluk ibu dan ayah ananda. Selagi kita masih memiliki mereka, selagi mereka masih berada ditengah-tengah kita. Bagaimana jika diantara keduanya atau kedua orang tua kita telah meninggalkan kita, meninggalkan alam dunia ini. Sehingga tidak bisa lagi memberikan kasih sayang, pelukan dan kehangatan bagi kita, tidak lagi bisa melihat kita. Maka tentu kesempatan kita untuk meminta maaf dan berterima kasih kepada mereka tidak akan berguna. Ucapkan istighfar syahadat dan sholawat dibaca masing-masing 3 kali, kemudian membacakan do’a untuk kedua orang tua. Perlu ananda renungi juga, selain sosok ibu yang berarti dalam hidup kita adalah Guru. Perjuangan seorang guru tidak dapat dinilai dengan apapun. Guru merupakan seseorang yang sangat berjasa dalam menuntut ilmu. Gurulah yang membimbing, mengajar hingga kita bisa membaca dan menulis. Senyum indah selalu menghiasi wajahnya. Dia mengisi dengan kesabarannya. Hilang dahagaku yang haus akan ilmu. Jika disaat dia mengajar di depan kelas, namun murid-muridnya tak memperhatikannya, tapi dia tetap sabar. Meskipun ia mengerutkan wajahnya, itu pun tetap dirangkai dengan senyumnya. Tahukah ananda, betapa susahnya, betapa beratnya, dan begitu besarnya perjuangan seorang guru? Jangan pernah ananda coba untuk sakiti hati seorang guru, apalagi membuat ia kecewa dan marah pada ananda!!! Dia yang mengajari banyak hal tentang ilmu pengetahuan maupun ilmu pekerti. Memberi semangat pada kita itulah dia. Dia sangat berjasa dan sangat berpengaruh pada hidup kita. Tanpa guru dunia ini akan hampa. Ada sebuah cerita tentang seorang guru. Mereka mendengar kabar bahwa sang guru dirawat di rumah sakit. Setelah mendengar kabar itu, mereka pun terdiam seribu bahasa. Mereka merenungkan sesuatu hal. Yang mereka pikirkan, apa ini ada hubungannya dengan apa yang telah mereka perbuat tanpa sengaja pada tempo hari? Hanya karena canda yang tak tepat, membuatnya marah pada mereka. Saat dia memberikan tugas, namun mereka menolaknya. Hal ini membuatnya marah, namun itu semua hanya ia pendam. Sehingga membuatnya masuk ke rumah sakit. Apakah ananda pernah terpikirkan akan hal ini? Apakah ananda pernah memperdulikan perasaan guru ananda? Perasaan seorang guru itu begitu peka. Jadi jangan pernah sakiti guru ananda sampai kapanpun. Patuhilah apa yang ia perintahkan!!! Guru bekerja dengan penuh ketulusan jiwa dan memberinya dengan penuh kasih sayang.. Seorang teman adalah tempat dimana kita mencurahkan hati. Namun, sering kita salah menggunakannya. Kita sering membohongi mereka, kita sering menyakiti mereka, bahkan kita sering membuatnya marah. Padahal kita yang salah, tapi apakah pernah ananda yang memulai untuk minta maaf? Mereka yang menemani kita, hari demi hari kita lewati bersama. Atas semua kebaikan-kebaikan mereka dan sebagai tempat curhat terbaik, janganlah pernah kita sakiti mereka. Sahabat sejati akan selalu bersama. Walau raga jauh, tapi hati selalu dekat. Jangan pernah ananda sakiti orang yang ananda sayangi, jika ananda tak ingin kehilangan mereka !!! MushofahahLDKSyang digelar selama 2 hari satu malam ini, diisi oleh training dan pemberian materi kepemimpinan keorganisaian/ Manajemen Organisasi, Islamic Leadership (Kepemimpinan dalam Islam), Administrasi dan kesekretariatan ditambah dengan pemberian materi Motivasi Prestasi untuk para pengurus pemimpin masa depan yaitu Achievment Motivation Training oleh para Camping atau berkemah di alam terbuka memang menyenangkan apalagi jika acara dikemas dengan sederhana namun berkesan seperti PBB, pensi, api unggun, jelajah alam, bahkan jurit malam. Bicara jurit malam pasti dipikiran kita terbayang dengan hal-hal yang berbau mistis dan tidak jarang membuat bulu kuduk merinding namun jurit malam memiliki tujuan malam adalah aktivitas yang dilakukan oleh para peserta camping, gunanya untuk melatih kepemimpinan, mengasah keberanian dan memecahkan masalah dalam waktu yang singkat dan juga kerja sama. Biasanya aktivitas jurit malam menambahkan “gimmick” hantu bohong-bohongan, supaya kegiatan ini jadi lebih seru dan menjadi moment yang tak terlupakan. Namun, tujuan utama aktivitas jurit malam adalah untuk membentuk jiwa-jiwa yang mandiri, pemberani, pantang menyerah, dan tidak bergantung pada orang hari biasanya mengadakan acara jelajah alam, bakti sosial, dan acara lainnya. Sementara malamnya adalah jurit malam dan ditutup dengan Api Unggun pada malam terakhir. Lalu, apa keistimewaan jurit malam? Saat camping selalu mengambil lokasi yang jauh dari keramaian. Di lokasi yang relatif jauh dari kota, dan tidak ada penerangan tentu saja suasana gelap gulita terasa semua peserta jurit malam berkumpul di lapangan kemudian mereka dilepas dengan jarak waktu tertentu, berjalan satu persatu secara sendirian bisa juga dengan konsep lain misalnya mata ditutup lalu berjalan secara bergiliran. Saat jurit malam tidak diperbolehkan membawa senter dan alat penerangan apapun. Kita sebagai peserta jurit malam harus berani jalan sendiri di tengah malam buta itu. Terkadang yang menjadi pedoman adalah cahaya lilin yang dipasang di sepanjang perasaan takut, cemas, khawatir campur aduk menjadi satu belum lagi kalau di tengah jalan ada sesuatu yang mengganggu berjalannya kegiatan. Apalagi kakak pembina memasang lilin dengan sedemikian rupa. Bagaimana rasanya ? Pastinya berjuta rasanya antara takut, tegang, penasaran, tapi tetap menyenangkan. Bagaimana tidak menyenangkan, jika kita berjalan kadang melewati hutan, juga persawahan. Saat berjalan pun suasana gelap gulita tidak jarang apabila ada peserta yang kesandung batu atau kejeblos masuk got, kaki tersangkut akar pohon dan sebagainya. Pada jarak tertentu akan ada pos-pos, tempat dimana kita bisa beristirahat sejenak, dan mengerjakan tugas pertanyaan yang diberikan oleh kakak pembina. Satu dua kali rute yang diambil sengaja dilewatkan makam, kita bisa membayangkan betapa menyeramkan saat melewati yang ingin kita lakukan tetap fokus pada tujuan, yakin, dan niat dalam hati dan yang penting tidak pernah lupa meminta perlindungan dari sang Maha kuasa agar kita selalu dalam lindungan-Nya. Akan lebih menyenangkan lagi apabila kita berhasil mencapai finish dengan selamat tanpa kendala apa pun sehingga kita bisa mengukur kemampuan kita. Setelah acara jurit malam selesai untuk mencairkan suasana yang takut, tegang, dan berbagai macam perasaan dengan perayaan api unggun tentunya sudah menjadi kegiatan wajib dalam suatu perkemahan untuk memeriahkan suasana dan tujuan lainnya adalah menjauhkan kita dari binatang buas karena lokasi camping di alam terbuka. Selain itu, untuk menghangatkan badan supaya tidak menggigil karena dinginnya angin camping yang disisipi dengan acara jurit malam ini adalah suatu kegiatan yang efektif untuk memupuk rasa percaya diri dan keberanian bagi semua peserta. Meski hanya berpedoman pada cahaya lilin tapi jika berhasil mencapai garis finish ada kebanggaan tersendiri. Berjalan sendirian di tengah malam yang gulita memang bukan hal yang biasa namun luar biasa.Camping jutirmalam Padapukul 01.00 kami dibangunkan untuk mengikuti kegiatan jurit malam per kelompok. Kami diberi intruksi untuk berjalan mengelilingi tempat kami LDKM dengan tugas dari masing masing pos yang harus kami kerjakan. Selain itu juga kami harus menyanyikan yel yel yang kami buat untuk membuktikan kekompakan kelompok kami.
- Selain identik dengan hujan yang bikin ingat kenangan plus mantan, bulan November juga dekat dengan penyelenggaraan latihan dasar kepemimpinan siswa atau LDKS. Ajang pelatihan yang biasa dilakukan di luar kota ini dilakukan untuk menemukan bibit-bibit unggul yang siap duduk di jajaran kursi osis dan MPK sekolah. Nah, buat kamu yang mau ikutan LDKS, yuk lakuin trik ini biar ldks yang kamu ikuti makin berfaedah. Jangan Makan Buah Terlalu Banyak Ilustrasi Rama/ Zetizen Team It’s sounds weird, doesn’t it? Meskipun mengandung vitamin dan berbagai kandungan yang mampu menyehatkan tubuh, tapi mengonsumsi buah apalagi yang banyak serat justru makin memperlancar pencernaanmu. Alhasil, kamu bakalan sering mulas dan ingin buang air besar. Padahal ldks memiliki seabrek kegiatan yang nggak bisa serta merta kita tinggal untuk buang air besar. RECOMMENDED ARTICLE Sebagai gantinya, kamu bisa mengonsumsi beragam makanan yang bisa meningkatkan stamina sekaligus menjaga daya tahan tubuh seperti olahan daging sapi, ikan, atau ayam. Oiya, jangan lupa juga penuhi kebutuhan vitaminmu dengan multivitamin yang bikin tubuhmu nggak cepet sakit meskipun aktifitasmu lebih banyak dari biasanya. Bawa Cokelat Kecil yang Banyak Ilustrasi Rama/ Zetizen Team Eits, ini bukan buat dimakan sendiri, lho. Tapi, kamu bisa melakukan diplomasi cokelat’ dengan selalu menyimpan cokelat batangan kecil-kecil di kantongmu. Yap! kamu bisa menambah teman dari kelas atau angkatan lain dengan cara membagikan cokelat. Tapi, bukan serta merta langsung membagikan cokelat ke semua orang. Caranya, kamu bisa mencari orang yang belum kamu kenal. Biar nggak canggung sebelum menanyakan nama, kamu bisa menawarkan cokelat untuknya terlebih dahulu. Setelah diterima, baru deh kamu mengangsurkan tangan sambil tersenyum dan mengenalkan namamu. Setelah itu, dijamin deh obrolan akan mengalir dengan sendirinya. Bisa juga kok dicoba ke seseorang yang kamu suka hehe. Raih Predikat Peserta Terbaik dengan Aktif di Tiap Kegiatan Ilustrasi Rama/ Zetizen Team LDKS nggak juga diisi dengan acara maupun tantangan ketangkasan yang memacu adrenalin. Tapi, pembekalan berbagai materi juga diharapkan mampu menambah kreativitas dan membuatmu makin keren. Biasanya, di hari terakhir ldks bakal ada pemilihan peserta terbaik atau teraktif. Biar bisa mendapatkan posisi tersebut kamu cukup aktif di setiap pemberian materi. Caranya adalah dengan mencatat poin-poin penting di tiap materi. lalu, tanyakan hal yang sekiranya belum kamu pahami di poin-poin tersebut di akhir sesi. By the way, tanyanya juga yang penting-penting aja ya! Nggak perlu terlalu banyak dan berlebihan. Tanpa kamu sadari, perilakumu yang aktif dan ceria menjadi nilai tambah sendiri bagi panitia untuk imemilihmi sebagai peserta teraktif. Are you dare? Dekati si Kakak dengan Kado Unik Ilustrasi Rama/ Zetizen Team Sebagai kegiatan diluar sekolah yang memakan waktu cukup lama. Nggak heran kalau ldks juga jadi ajang bagi beberapa orang untuk menemukan pasangannya. Berada dalam tempat yang sama dan terlibat interaksi yang cukup intens dijamin mampu menumbuhkan benih-benih cinta di antara beberapa orang. Well, kalau kamu kepingin segera mengakhiri status jomblomu, kamu bisa memulai PDKT ketika LDKS, nih. Nah, kalau targetmu kebetulan adalah Kakak Senior yang juga sebagai panitia acara, pastikan sebelum berangkat kamu sudah menyiapkan kado spesial untuknya. Bisa berupa sebuah boneka, coklat, atau beberapa barang handmade yang kamu buat sendiri. Biar nggak terlalu frontal saat memberikan, kamu bisa bilang kalau itu murni hadiah karena dia dan panitia sudah bekerja keras. Whoa, dijamin kakak kesayangamu tadi bakal kepikiran sama kamu terus! Amankan Jurit Malam dengan Mengenal Senior Ilustrasi Rama/ Zetizen Team Salah satu hal yang paling bikin ldks ngangenin adalah sesi jurit malam atau jelajah malam. Biasanya, para peserta akan dibangunkan tengah malam lalu akan diberi clue dan diwajibkan untuk 3 berjalan seorang diri menyusuri jalanan yang sudah ditentukan. Nah, disinilah para senior bekerja dengan baik sebagai hantu. OMG! Hal yang wajib kamu lakukan supaya nggak ketakutan di sesi tersebut adalah menghafalkan satu persatu panitia yang ada di LDKSmu. Tujuanya, biar kamu bisa mengenali dia hantu beneran atau seniormu. Jadi kamu bakal lebih percaya diri ketika sedang ditakut-takutin. Bahkan kamu bisa men-counter seranganya dengan memanggil nama kakak kalau kamu nemu seseorang yang nggak menjawab panggilanmu, mendingan kamu langsung lari. Siapa tahu dia hantu beneran. Hii! Editor Afrieza ZaqiJuritmalam adalah aktivitas yang dilakukan oleh para peserta Kemping, gunanya untuk melatih kepemimpinan, mengasah keberanian dan memecahkan masalah dalam waktu yang singkat dan juga kerja sama. Biasanya aktivitas jurit malam menambahkan “gimmick” hantu bohong-bohongan, supaya kegiatan ini jadi lebih seru dan menjadi moment yang tak
Uploaded byade 50% found this document useful 4 votes6K views4 pagesDescription1Copyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document50% found this document useful 4 votes6K views4 pagesKonsep AcaraUploaded byade Description1Full descriptionJump to Page You are on page 1of 4Search inside document You're Reading a Free Preview Page 3 is not shown in this preview. Buy the Full Version Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Karenakamar mandinya cuma ada 2 biji, jadi dari pada ngantri gue dan yang lainnya langsung mandi di sungai kaya kembang desa deh, hehehe. Setelah kira2 jam 1 dini hari gue dibangunin sama senior, tadinya gue gak ada kepikiran untuk dibangunin. Tapi ternyata ini adalah sebuah game yang ngeselin, yaitu Jurit Malam.LDKS(Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa) adalah sebuah pelatihan dasar tentang segala hal yang berkaitan dengan kepemimpinan. Dan baru-baru ini, pengurus OSIS/MPK masa bakti 2018-2019 telah menyelesaikan kegiatan LDKS untuk melatih pengurus OSIS/MPK masa bakti 2019-2020. LDKS dilaksanakan selama 5 hari, dari tanggal 29 Oktober-2 November 2019.
Haihi!Salut!Hallo!Oh ya! Saya udah SMA hahahahhahahahahahahahahahahahaha haduh-_-ya seenggaknya udah berusaha menjadi remaja sejati B-) Ohy..
Awalnamah kita diberi materi, praktek oleh para senior, yaitu angkatan 12 & alumni pula. ga lupa pasti ada yg namanya ‘jurit malam’ atau anak-anak bilangnya ‘pos-posan hari ke-2 10 orangbareng ama yg LDKS sekaligus jadi TIMKES ini the pas liburan semester jadi we dikitan, kita disini di kasih syal kuning, 5 dari anak yg ikut LDKS
rfuHM.